Sendiri, tapi kayaknya lebih tepatnya kesepian. Mungkin itu yang cocok untuk menggambarkan diriku beberapa bulan ini. Lebih banyak menangis daripada tersenyum,kayaknya terakhir aku merasakan apa itu bahagianya cinta ya setahun yang lalu, dengan seseorang yang kini aku gag pernah melihatnya lagi. pertemuan sangat singkat, dan setaun terakhir ini aku rindu perasaan itu. rasa yang kudapat bukan dari kekasih ku sendiri,
aku lagi kehilangan sosok lembut dari seorang pria. setiap ku merindukan sosok lembut itu yang ku ingat bukanlah kekasihku tetapi seseorang yang pernah memberiku senyuman,mata yang teduh, pelukan dan kecupan kening disaat aku terserang penyakit galau.. tapi kenyataannya sosok yang ada dihadapanku adalah kekasihku dengan raut muka yang membuatku takuut, nada bicara yang tinggi, angkuh, sangat gag suka jika ku menangis, dan yang pasti perlakuanku selalu salah dimata nya.. dan dia sangat beda dengan dia yang dulu,
Ya Alloh Jika dia jodohku, dekatkanlah hatinya dengan Mu Ya Alloh..
Rabu, 30 November 2011
Dia yang akan slalu ku rindukan
4 Maret 2010
Pukul 9 di malam di tanggal dan taun itu dimana seseorang dimasa lampau menyapa dan mengajakku pergi ke suatu tempat yang pilihan menunya hanya coklat, coffie, jus dan segala variasi sejenis di area ugm. Ajakan yang cukup mengundang karena aku menyukai minuman manis.
Aku ingat segalanya tentang orang itu seolah baru terjadi kemarin.
Bukan, bukan mantan kekasih.
Dia hanya salah satu diantara orang yang kukagumi, ralat.. 'pernah kukagumi'.. dia yang dulu sangat berkharisma
Sejak kapan dia begitu mudah dikagumi? Kalau sebegitu mudahnya mengapa selama ini aku tidak pernah tahu? Ataukah tanpa sepengetahuanku dia bermetamorfosis selayak kupu-kupu? Mencengangkan, mendebarkan dan mengecewakan pada saat yang bersamaan. tp nyata nya suka atau tidak suka dia telah mambuat ku kagum, walaupun hanya sesaat.
aku suka tempat ini, padahal tempat nya biasa,, mungkin yang bikin aku suka karena aku ada di tempat ini bersamanya. Kami duduk bersampingan.
"mau pesen apa?" tanya nya
tp pikiran ku ga tertuju pada menu yang aku pegang, pikiran ku tertuju pada dia,aku masih ga percaya aku bisa ketemu lagi dengan sosok laki-laki yang ada di sampingku ini
"ayo pesen aja, mau kopi? atau coklat?" tanya nya lagi
akhirnya aku memilih jus jambu, dan dia memilih kopi. padahal aku ingin sekali minum coklat. Didekatnya membuat ku jadi salah tingkah.. hhuuuuft!
awalnya kami hanya saling diam saat itu, saling menatap.
pesenan pun datang. Dari situlah kami memulai perbincangan. Aku lupa topik awal perbincangan ku dengannya. Tp yang pasti dia menceritakan tentang keluarganya, tentang kehidupannya, tentang percintaannya.
Aku sangat menikmati saat-saat bersamanya saat itu. Sesekali dia melempar senyumnya kepadaku sembari memegang tanganku.
Tiba-tiba ada perasaan yang aneh. Entah ini perasaan apa?
Aku cuma teman kan? Iya aku cuma teman! Kuulang-ulang kebenaran yang kupaksakan terus menerus dalam otakku ini, yang susah membedakan semu dan nyata.
Aku tidak mau merusak hubungan teman ini dengan rasaku, yang mendadak saja membuat kamu terlihat mempesona.
Berusaha menghindari tatapan matamu, senyummu. Mengutuki rasa ini diam-diam. Kalau saja kamu tahu betapa aku benci dengan segala rasa yang muncul dengan tidak sengaja dalam hati ini.
Bukan salahku jadi salah tingkah, bukan salahku... aku tidak bisa mengendalikan ini, tidak bisa mengatur raut muka wajahku tidak begini kaku dan tegang... lantas jadi penuh tawa.
"maap mas cafe kami mau tutup.." seorang pramusaji menghampiri kami.
"Hah!!udah jam 12 malem! ya ampun gag berasa..." bisik hatiku..
"Bentar ya Ka, aku tak ke dalem dulu.." ucapnya.
Setelah dia membayar minuman ini, kami pun langsung pergi dari tempat itu.
"mau kemana kita? apa kamu mau pulang?" tanya nya
"gag mau.." kataku. Ups!! kenapa aku bilang gag mau, ada apa dengan ku. ada apa dengan perasaanku? seolah-olah aku gag ingin beranjak pergi darinya.
Kami pun pergi mengelilingi kota jogja. Di mobil itu, dia berucap sesuatu, sesuatu yang sama sekali gag pernah aku duga.
"Aku ingin mengucapkan sesuatu, tapi..." ucapnya
"Apaan? udah ngomong aja gag usah pake tapi2 segala" tanya ku.
Dia pun mulai memegang tanganku
"Ya udah klo gitu,, aku mau bilang klo aku suka sama kamu,,"
"Hah! apa!! " batinku.. dan aku hanya bisa tersenyum.
Pukul 9 di malam di tanggal dan taun itu dimana seseorang dimasa lampau menyapa dan mengajakku pergi ke suatu tempat yang pilihan menunya hanya coklat, coffie, jus dan segala variasi sejenis di area ugm. Ajakan yang cukup mengundang karena aku menyukai minuman manis.
Aku ingat segalanya tentang orang itu seolah baru terjadi kemarin.
Bukan, bukan mantan kekasih.
Dia hanya salah satu diantara orang yang kukagumi, ralat.. 'pernah kukagumi'.. dia yang dulu sangat berkharisma
Sejak kapan dia begitu mudah dikagumi? Kalau sebegitu mudahnya mengapa selama ini aku tidak pernah tahu? Ataukah tanpa sepengetahuanku dia bermetamorfosis selayak kupu-kupu? Mencengangkan, mendebarkan dan mengecewakan pada saat yang bersamaan. tp nyata nya suka atau tidak suka dia telah mambuat ku kagum, walaupun hanya sesaat.
aku suka tempat ini, padahal tempat nya biasa,, mungkin yang bikin aku suka karena aku ada di tempat ini bersamanya. Kami duduk bersampingan.
"mau pesen apa?" tanya nya
tp pikiran ku ga tertuju pada menu yang aku pegang, pikiran ku tertuju pada dia,aku masih ga percaya aku bisa ketemu lagi dengan sosok laki-laki yang ada di sampingku ini
"ayo pesen aja, mau kopi? atau coklat?" tanya nya lagi
akhirnya aku memilih jus jambu, dan dia memilih kopi. padahal aku ingin sekali minum coklat. Didekatnya membuat ku jadi salah tingkah.. hhuuuuft!
awalnya kami hanya saling diam saat itu, saling menatap.
pesenan pun datang. Dari situlah kami memulai perbincangan. Aku lupa topik awal perbincangan ku dengannya. Tp yang pasti dia menceritakan tentang keluarganya, tentang kehidupannya, tentang percintaannya.
Aku sangat menikmati saat-saat bersamanya saat itu. Sesekali dia melempar senyumnya kepadaku sembari memegang tanganku.
Tiba-tiba ada perasaan yang aneh. Entah ini perasaan apa?
Aku cuma teman kan? Iya aku cuma teman! Kuulang-ulang kebenaran yang kupaksakan terus menerus dalam otakku ini, yang susah membedakan semu dan nyata.
Aku tidak mau merusak hubungan teman ini dengan rasaku, yang mendadak saja membuat kamu terlihat mempesona.
Berusaha menghindari tatapan matamu, senyummu. Mengutuki rasa ini diam-diam. Kalau saja kamu tahu betapa aku benci dengan segala rasa yang muncul dengan tidak sengaja dalam hati ini.
Bukan salahku jadi salah tingkah, bukan salahku... aku tidak bisa mengendalikan ini, tidak bisa mengatur raut muka wajahku tidak begini kaku dan tegang... lantas jadi penuh tawa.
"maap mas cafe kami mau tutup.." seorang pramusaji menghampiri kami.
"Hah!!udah jam 12 malem! ya ampun gag berasa..." bisik hatiku..
"Bentar ya Ka, aku tak ke dalem dulu.." ucapnya.
Setelah dia membayar minuman ini, kami pun langsung pergi dari tempat itu.
"mau kemana kita? apa kamu mau pulang?" tanya nya
"gag mau.." kataku. Ups!! kenapa aku bilang gag mau, ada apa dengan ku. ada apa dengan perasaanku? seolah-olah aku gag ingin beranjak pergi darinya.
Kami pun pergi mengelilingi kota jogja. Di mobil itu, dia berucap sesuatu, sesuatu yang sama sekali gag pernah aku duga.
"Aku ingin mengucapkan sesuatu, tapi..." ucapnya
"Apaan? udah ngomong aja gag usah pake tapi2 segala" tanya ku.
Dia pun mulai memegang tanganku
"Ya udah klo gitu,, aku mau bilang klo aku suka sama kamu,,"
"Hah! apa!! " batinku.. dan aku hanya bisa tersenyum.
Minggu, 13 November 2011
"Aku memang tak sesempurna Aisyah dlm kecerdasannya ataupun Fatimah dgn kelembutannya. Tapi aku akan berusaha cerdas layaknya Aisyah dlm naunganmu dan ku akan berusaha selembut Fatimah dlm menenangkanmuMaka datangilah waliku akhi.. ku tunggu pinanganmu..
Kau memang tak sehebat Ali ataupun sekuat Umar, tetapi kau akan menjadi hebat seperti Ali ketika kau menjaga ku dlm kelemahan ku dan kau akan sekuat Umar agar ku tidak selalu menjadi tulang yg bengkok. Sungguh Ku memerlukan imam yg mampu m'jaga keimanan, bkn yg mebawa kami pada jurang maksiat.
Maka datangilah waliku akhi,
Ku Tunggu Pinanganmu.."
Kutipan itu aku baca dari wall temenku di fb, gag tau kenapa saat kubaca ada rasa nyeri di dada. Mungkin Imamku kelak tak seperti apa yang ada di kutipan itu. Tapi, siapa tauu Allah mendengar doaku.. :) Amiiiin Ya Alloh..
Kau memang tak sehebat Ali ataupun sekuat Umar, tetapi kau akan menjadi hebat seperti Ali ketika kau menjaga ku dlm kelemahan ku dan kau akan sekuat Umar agar ku tidak selalu menjadi tulang yg bengkok. Sungguh Ku memerlukan imam yg mampu m'jaga keimanan, bkn yg mebawa kami pada jurang maksiat.
Maka datangilah waliku akhi,
Ku Tunggu Pinanganmu.."
Kutipan itu aku baca dari wall temenku di fb, gag tau kenapa saat kubaca ada rasa nyeri di dada. Mungkin Imamku kelak tak seperti apa yang ada di kutipan itu. Tapi, siapa tauu Allah mendengar doaku.. :) Amiiiin Ya Alloh..
Langganan:
Komentar (Atom)